Tingkat
perubahan iklim sekarang melebihi semua variasi alami dalam 1000 tahun
terakhir. Debat tentang perubahan iklim sekarang telah mencapai suatu langkah
dimana kebanyakan ilmuwan menerima bahwa, emisi gas rumah kaca
mengakibatkan perubahan iklim yang berdampak berbagai sendi-sendi kehidupan.
Salah satu sendi kehidupan yang vital dan terancam oleh adanya perubahan iklim
ini adalah keanekaragaman hayati (biodiversitas) dan ekosistem. Biodiversitas sangat
berkaitan erat dengan perubahan iklim sehingga berpengaruh terhadap perubahan
keanekaragaman hayati dan ekosistem baik langsung maupun tidak langsung.
Sejak
pemerintah dan masyarakat menyadari implikasi perubahan iklim terhadap
kesejahteraan manusia dan lingkungan sehingga memunculkan gerakan masyarakat
untuk mengurangi pengeluaran karbon dioksiada dan gas-gas rumah kaca.
Kesepakatan utama yang mengatur masalah ini dirumuskan di Kyoto pada tahun 1997
dalam pertemuan para pihak yang ke-3 (third
conference of patries) guna membahas
perubahan iklim.Dalam pertemuan Kyoto tersebut : negara-negara anggota
bersepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Amerika serikat, Rusia dan
kebanyakan negara-negara Afrika dan Timur tengah tidak sepakat dengan ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam kesepakatan itu.
Dalam
kesepakatan yang dikenal protokol Kyoto ini ditargetkan dan dijadwalkan
penurunan emisi yang harus dilakukan oleh negara Annex- 1 ( yang terdiri dari
negara industri serta negara dengan ekonomi dalam transisi), yaitu sebesar 5.2
% dari tingkatan emisi bersama mereka di tahun 1990. Target penurunan emisi
tersebut harus dicapai dalam periode komitmen pertama yaitu 2008-2012. Third
IPPC Report : Para ahli klimatologi sepakat bahwa akibat peningkatan karbon
dioksia dan gas-gas lainnya suhu bumi akan meningkat sebesar 1,4-5,8° C pada
tahun 2100 (IPCC 2001).
Pemantauan
perubahan iklim dari tahun ke tahun
terus menerus dilakukan oleh IPPC (Intergovernmental
Panel on Climate Change). Di bulan April 2007, oleh berbagai kelompok kerja
dalam IPPC diluncurkan laporan penilaian ke empat (Fourth Assesment Report). Berdasarkan berbagai penelitian tentang
mengenai peningkatan temperatur sejak pertengahan abad 20 disimpulkan bahwa penyebab
kenaikan suhu adalah peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat kegiatan
manusia (antropogenik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar