Rabu, 15 November 2017

Menjadi Enterpreneur, Solusi Cerdas Pilihan Mahasiswa


Menurut data statistik, angka populasi entreprenuer di Indonesia hanya 0,18 % dari total penduduk, atau hanya sekitar 400,000 orang. Sebuah jumlah yang terlalu sedikit untuk sebuah negara dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Berdasarkan teori yang banyak diyakini, dibutuhkan 2% pengusaha dari jumlah penduduk yang ada, untuk menjadi negara maju.

Tidak heran jika sebagian besar lulusan Perguruan tinggi cenderung sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan kerja (job creator). Hal tersebut kemungkinan dikarenakan oleh sistem pembelajaran masih terfokus pada bagaimana menyiapkan mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan terfokus pada mahasiswa sebagai mencipta lapangan pekerjaan.  

    Salah satu hal yang dapat diusahakan untuk meningkatkan angka populasi enterpreneur yaitu dengan cara menumbuhkan jiwa entrepreneurship mulai dari kehidupan di kampus. sehingga para penerus muda bangsa ini dapat lebih kreatif untuk menciptakan sebuah lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri bahkan orang lain.

 Memulai suatu usaha kecil dengan berdagang di kampus merupakan penanaman jiwa entrepreneur yang mulai banyak merambak mahasiswa saat ini, walaupun mereka hanya bertujuan untuk mendapatkan uang tambahan jajan yang berasal dari usaha kecilnya itu, namun banyak pula usaha kecil tersebut menjadi usaha yang besar karena kerja keras dan kemampuan mereka untuk terus berinovasi.
Kendala yang banyak ditemui oleh beberapa mahasiswa adalah waktu dan dana yang sangat terbatas, dibalik hal itu juga banyak perguruan tinggi pada saat ini yang menambah mata kuliah kewirausahaan sebagai tolak ukur untuk mengembangkan potensi mahasiswanya menjadi jiwa entrepreneurship. Dari sini mungkin ada titik terang bagi mahasiswa maupun mahasiswi yang memiliki keinginan berwirausaha, mereka memiliki bekal yang cukup untuk memulai menjadi Entrepreneurship. 

Di Indonesia, usaha-usaha untuk menanamkan jiwa dan semangat kewirausahaan diperguruan tinggi terus digalakan dan ditingkatkan, tentunya dengan berbagai metode dan strategi yang membuat mahasiswa tertarik untuk berwirausaha. Salah satunya adalah dengan adanya Pengembangan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Program kewirausahaan ini digagas oleh pendidikan tinggi (Dikti) melalui Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti. Dimana implementasi dari program ini adalah Dikti memberikan alokasi dana (modal) dalam bentuk subsidi untuk mahasiswa yang mempunyai usaha atau rencana usaha. 

Sayangnya di Indonesia baru beberapa perguruan tinggi yang peduli dengan pentingnya kewirausahaan dikampus, padahal untuk merubah mindset  masyarakat dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan kerja (job creator) membutuhkan usaha keras dan kerja cerdas dari semua elemen bangsa terutama dari kampus. Hal ini merupakan sesuatu hal yang wajar jika sampai saat ini tujuan kuliah dari sebagian besar generasi muda hanya untuk menjadi pekerja (job seeker) pada sebuah perusahaan (company)

Menjadi jiwa entrepreneurship bukanlah hal yang sangat mudah, sangat dibutuhkan kreatifitas untuk membuat produk yang berkualitas dan berguna bagi orang lain. Kesuksesan bisa kita raih saat ini, jika kita mempunyai keinginan dan tekat yang kuat. Jika bukan mulai saat ini, kapan lagi kita akan melangkah menyongsong masa depan? Inilah saatnya bagi mahasiswa menunjukkan perannya sebagai agent of change.

“Jika hari ini gagal, belum tentu besok kita kan mengalami kegagalan. Bila hari ini sukses belum tentu besok akan bisa sukses”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar